Spesifikasi jenis container dan bagian-bagiannya
Penggunaan peti kemas atau container untuk
angkutan barang secara umum dapat digambarkan sebagai gudang yang dapat
dipindahkan. Jenis peti kemas atau container yang diperlukan bagi pengangkutan
barang pun berbeda-beda pula berdasarkan jenis dan ragam barang yang akan di
angkut.
Berikut adalah jenis peti kemas atau
container yang banyak digunakan dalam perdagangan impor-ekspor maupun domestik:
Dry Cargo Container
Jenis peti kemas atau container ini adalah
yang paling umum digunakan untuk mengangkut untuk berbagai jenis barang
dagangan yang kering yang sudah dikemas dan tidak memerlukan perlakuan atau
penanganan khusus.
Spesifikasi Container 20 Feet:
Berat maksimum (Max.gross) : 24.000 kgs
Berat muatan bersih (payload) : 21.800 kgs
Bagian luar / Exterior
PANJANG
(Length) :
6,058 M
LEBAR
(Widht)
: 2,438 M
TINGGI (Height)
: 2,591 M
Bagian dalam / Interior
PANJANG
(Length) :
5,898 M
LEBAR
(Widht)
: 2,352 M
TINGGI (Height)
: 2,385 M
Bukaan Pintu / Door Opening
LEBAR
(Widht)
: 2,343 M
TINGGI (Height)
: 2,280 M
Spesifikasi Container 40 Feet:
Berat maksimum (Max. gross) : 30.480 kgs
Berat muatan bersih (payload) :26.680 kgs.
Bagian luar / Exterior
Berat muatan bersih (payload) :26.680 kgs.
Bagian luar / Exterior
PANJANG
(Length) :
12,192 M
LEBAR
(Widht)
: 2,438 M
TINGGI (Height)
: 2,591 M
Bagian dalam / Interior
PANJANG
(Length) :
12,032 M
LEBAR
(Widht)
: 2,352 M
TINGGI (Height)
: 2,385 M
Bukaan Pintu / Door Opening
LEBAR
(Widht)
: 2,343 M
TINGGI (Height)
: 2,280 M
Bagian-bagian container
menurut peraturan internasional adalah umum digunakan sebagai berikut :
v DOOR Side atau REAR atau bagian pintu
petikemas adalah bagian ujung container yang ada pintunya.
v FRONT Side atau bagian depan adalah bagian ujung
sejajar dan dibelakang door atau rear.
v RIGHT Side adalah bagian sisi samping sebelah
kanan , yang mana untuk menentukan sebelah kiri adalah melihat dari
luar dan menghadap ke door atau rear dimana tangan kanan kita itulah sebelah
kanan petikemas.
v LEFT Side adalah bagian samping sebelah kiri, yang
mana untuk menentukan sebelah kiri adalah melihat container dari luar dan
menghadap kedoor atau rear dimana tangan kiri itulah sebelah kiri petikemas.
v UNDERSTRUCTURE adalah bagian sisi bawah
seperti crossmember , forklif pocket , tunel rail , tunel plate ,
tunel bloster dan lain – lain.
v BOTTOM Side dalah bagian dasar atau lantai beserta
penguatnya seperti Floor , bottom rail , hat section dan lain – lain.
v TOP Side adalah bagian sisi atas seperti roof
panel , roof bow , HEB dan lain – lain
v Bagian konstruksi transversal atau melintang seperti Crosmember
, forklif pocket , door sill , front sill ,roof bowpenghitungan
dimulai dari door demikian juga penghitungan panel.
v Bagian konstruksi Longitudinal atau Memanjang
seperti Bottom rail , top rail dan hat section.
Konstruksi tersebut diatas saling support antara satu sama yang lain
sehingga memiliki fungsi masing – masing sangat penting sehingga dalam
melakukan inspection atau survey harus dilakukan pengecekan semua komponen
tersebut.
Demikan komponen – komponen container atau petikemas dan wajib dihafal dan
dimengerti oleh sorang surveyor container .
standarisasi ID container
Standarisasi ID
Container ID Container atau nomor container merupakan salah satu hal yang wajib
ada pada sebuah container. Nomor container terdiri dari 4 buah huruf dan 7 buah
angka. 3 huruf pertama merupakan kode dari pemilik container, 1 huruf
berikutnya merupakan identifikasi untuk kategori container.
Ada 3 buah kategori yang digunakan yaitu:
- U untuk all freight container
- J untuk detachable freight container
- Z untuk trailer 6 angka pertama merupakan serial number
penanda jati diri container dari masing-masing provider. 6 nomor ini merupakan nomor yang unik. Tidak mungkin ada kesamaan. Digit angka terakhir merupakan penanda validasi dari gabungan karakter-karakter sebelumnya. Ada aturan perhitungan untuk menentukan digit terakhir dari sebuah nomor container.
Berikut adalah perumusannya.
Huruf A sampai dengan Z diwakili dengan angka 10, berturut-turut sampai dengan 38, dengan melewatkan angka 11, 22, dan 33. A berarti angka 10, sedangkan Z berarti angka 38. Setelah mengkonversi huruf menjadi angka, kita mendapatkan 10 buah angka. Perhitungan selanjutnya adalah menggunakan rumus 2 pangkat n-1 dimana n merupakan urutan digit nomor container dan mengalikan hasil 2 pangkat n-1 itu dengan angka masing-masing sesuai dengan urutan digitnya. Hasil perkalian itu kemudian dijumlahkan (a) dan dibagi dengan angka 11. Ambil bilangan bulatnya, kemudian kalikan dengan angka 11 (b). Kita mendapatkan 2 bilangan dari (a) dan (b). Hitung selisihnya, itulah yang merupakan digit terakhir dari nomor container.
Sebagai contoh:
HLXU 4079216HLX merupakan kode dari Hapag Lloyd, sedangkan U menunjukkan bahwa container tersebut merupakan freight container. 6 angka pertama adalah nomer unik dari Hapag. Sedangkan angka 6 didapatkan dengan cara perhitungan sebagai berikut :
- Step 1:
H = 18, L =23, X = 36, U = 32
- Step 2:
(18x1) + (23x2) + (36x4) + (32x8) + (4x16) +(0x32) + (7x64) + (9x128) + (2x256) + (1x512) = 3152 (a)
- Step 3:
3152 / 11 = 286.5455 berarti pembulatannya adalah 286 x 11 = 3146 (b)
3152 - 3146 = 6. Didapatkan digit terakhir adalah angka 6
Ada 3 buah kategori yang digunakan yaitu:
- U untuk all freight container
- J untuk detachable freight container
- Z untuk trailer 6 angka pertama merupakan serial number
penanda jati diri container dari masing-masing provider. 6 nomor ini merupakan nomor yang unik. Tidak mungkin ada kesamaan. Digit angka terakhir merupakan penanda validasi dari gabungan karakter-karakter sebelumnya. Ada aturan perhitungan untuk menentukan digit terakhir dari sebuah nomor container.
Berikut adalah perumusannya.
Huruf A sampai dengan Z diwakili dengan angka 10, berturut-turut sampai dengan 38, dengan melewatkan angka 11, 22, dan 33. A berarti angka 10, sedangkan Z berarti angka 38. Setelah mengkonversi huruf menjadi angka, kita mendapatkan 10 buah angka. Perhitungan selanjutnya adalah menggunakan rumus 2 pangkat n-1 dimana n merupakan urutan digit nomor container dan mengalikan hasil 2 pangkat n-1 itu dengan angka masing-masing sesuai dengan urutan digitnya. Hasil perkalian itu kemudian dijumlahkan (a) dan dibagi dengan angka 11. Ambil bilangan bulatnya, kemudian kalikan dengan angka 11 (b). Kita mendapatkan 2 bilangan dari (a) dan (b). Hitung selisihnya, itulah yang merupakan digit terakhir dari nomor container.
Sebagai contoh:
HLXU 4079216HLX merupakan kode dari Hapag Lloyd, sedangkan U menunjukkan bahwa container tersebut merupakan freight container. 6 angka pertama adalah nomer unik dari Hapag. Sedangkan angka 6 didapatkan dengan cara perhitungan sebagai berikut :
- Step 1:
H = 18, L =23, X = 36, U = 32
- Step 2:
(18x1) + (23x2) + (36x4) + (32x8) + (4x16) +(0x32) + (7x64) + (9x128) + (2x256) + (1x512) = 3152 (a)
- Step 3:
3152 / 11 = 286.5455 berarti pembulatannya adalah 286 x 11 = 3146 (b)
3152 - 3146 = 6. Didapatkan digit terakhir adalah angka 6
dan ini adalah hasil pencarian saya dalam mencari container
dengan spesifikasi :
- container jenis 40 feed
- dengan owner code : ICBU 250907 8
- perusahaan : International Container Pool Pte Ltd
- negara asal : singapura
Terimakasih 😃
By : Prita Nirmala H
Nim : 223416021
D3 MLM 2016
Komentar
Posting Komentar